Total Tayangan Halaman

Minggu, 06 Oktober 2013

asuhan kebidanan pada ibu bersalin fisiologis (ASBID BERSALIN FISIOLOGIS) (PERSALINAN NORMAL)



DI RUANG VK BERSALIN RSUD  MOCH. ANSYARI SALEH
TAHUN 2013





Disusun oleh  :
Naura Zulfa Camelia
PO7124111067
SEMESTER 3

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
2013


KONSEP DASAR
A.    PENGERTIAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37-40 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (JNPK-KN, 2008).

1.      Persalinan normal (spontan), adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang  dari 24 jam. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin.
2.      Persalinan buatan  adalah proses persalinan  dengan bantuan dari tenaga luar.
3.      Persalinan anjuran  adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.
1.      Turunnya kepala
Masuknya kepala ke dalam PAP pada primigravida terjadi di bulan terakhir kehamilan tetapi pada multipara biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala ke dalam rongga panggul terjadi bersamaan.
Yang menyebabkan majunya kepala ialah :
-          Tekanan cairan intrauterine
-          Tekanan langsung oleh fundus bokong
-          Kekuatan mengejan
-          Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk Rahim

2.      Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya jugafleksi bertambah hingga UUK jelas lebih rendah dari UUB. Fleksi disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggiran PAP, serviks, dinding panggul atau dasar panggul.

3.      Putaran paksi dalam
Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam ialah :
Pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar kedepan ke bawah sympisis.
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir.

4.      Ekstensi atau defleksi
Terjadi disebabkan karena sumbu jalan lahir PBP mengarah ke depan dan ke atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Setelah subocciput tertahan pada pinggir bawah sympisis maka yang dapat maju karena kekuatan tersebut diatas bagian yang berhadapan dengan subocciput, maka lahirlah berturut turut pada pinggir atas perineum UUK, UUB, dahi, hidung, mulut dan lahirnya dagu dengan gerakan ekstensi.

5.      Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak akan memutar kembali kea rah punggung anak untuk menghilangkantorsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam, selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuberischiadikum sepihak.

6.      Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah sympisis dan menjadi pusat putaran untuk kelahiran bahu depan. Kemudian bahu belakang menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi luar.

Pada proses persalinan di bagi 4 kala yaitu :
1.        Kala 1 : Kala pembukaan (Mochtar,R, 2001)
     Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap (10 cm).   Dalam kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
a). Fase laten
-          Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
-          Pembukaan kurang dari 4 cm
-           Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam

b). Fase aktif
-          Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi adekuat / 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
-          Serviks membuka dari 4 ke 10, biasanya dengan kecepatan 1cm/lebih perjam hingga pembukaan lengkap (10)
-          Terjadi penurunan bagian terbawah janin
-           Berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 fase, yaitu :
Berdasarkan kurva friedman :
ü  Periode akselerasi, berlangsung selama 2 jam pembukaan menjadi 4cm
ü  Periode dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat dari 4 menjadi 9cm
ü  Periode diselerasi, berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan 9cm menjadi 10cm / lengkap

2.        Kala II : Kala pengeluaran janin (JNPKR dan Depkes, 2002)
Waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan mengejan mendorong janin hingga keluar.
Pada kala II ini memiliki ciri khas :
-          His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3menit sekali
-          Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan
-          Tekanan pada rektum, ibu merasa ingin BAB
-          Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang, dengan his dan mengejan yang terpimpin kepala akan lahir dan diikuti seluruh badan janin.
Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda yaitu :
§  Primipara kala II berlangsung 1,5  jam - 2 jam
§  Multipara kala II berlangsung  0,5 jam - 1 jam

Pimpinan persalinan
Ada 2 cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut dalam letak berbaring, merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan sampai batas siku, kepala diangkat sedikit sehingga dagu mengenai dada, mulut dikatup; dengan sikap seperti diatas, tetapi badan miring kearah dimana punggung janin berada dan hanya satu kaki yang dirangkul yaitu yang sebelah atas

3.        Kala III : Kala uri
Yaitu waktu pelepasan dan pengeluaran uri (plasenta). Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta  yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pengeluaran dan pelepasan uri, dalam waktu 1 – 5 menit plasenta terlepas terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan (brand androw, seluruh proses biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir. Dan pada pengeluaran plasenta biasanya disertai dengan pengeluaran darah kira – kira 100-200cc.
v  Tanda kala III terdiri dari 2 fase :
1)      Fase pelepasan uri
Mekanisme pelepasan uri terdiri atas:
a.    Schultze
·     Data ini sebanyak 80 % yang lepas terlebih dahulu di tengah kemudian terjadi reteroplasenterhematoma yang menolak uri mula – mula di tengah kemudian seluruhnya, menurut cara ini perdarahan biasanya tidak ada sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.
b.    Dunchan
·         Lepasnya uri mulai dari pinggirnya, jadi lahir terlebih dahulu dari pinggir (20%)
·         Darah akan mengalir semua antara selaput ketuban
c.    Serempak dari tengah dan pinggir plasenta
2)      Fase pengeluaran uri
v  Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri yaitu :
1)      Kustner
Meletakkan tangan dengan tekanan pada / diatas simfisis, tali pusat diregangkan, bila plasenta masuk berarti belum lepas, bila tali pusat diam dan maju (memanjang) berarti plasenta sudah terlepas.
2)      Klien
Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali pusat kembali berarti belum lepas, bila diam/turun berarti sudah terlepas.
3)      Strastman
Tegangkan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila tali pusat bergetar berarti  belum lepas, bila tidak bergetar berarti sudah terlepas.
4)      Rahim menonjol diatas symfisis
5)      Tali pusat bertambah panjang
6)      Rahim bundar dan keras
7)      Keluar darah secara tiba-tiba

4.        Kala IV:  Kala pengawasan
Yaitu waktu setelah bayi lahir dan uri selama 1-2 jam dan waktu dimana untuk mengetahui keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum.








ASUHAN KEBIDANAN
PADA PERSALINAN FISIOLOGIS
DI RUANG VK BERSALIN RSU MOCH. ANSYARI SALEH
TAHUN 2013


I.                   Pengkajian
Hari/tanggal     :    Minggu, 13 januari 2013
Jam                  :    02.30 wita
No RMK         :    174637

A.    DATA SUBJEKTIF
1.      Identitas
Identitas pasien
Nama               :    Ny. M
Umur               :    32 tahun
Suku/bangsa    :    Banjar/Indonesia
Agama             :    islam
Pendidikan      :    SMP
Pekerjaan         :    Ibu rumah tangga
Alamat             :    Desa kolam makmur wanaraya batola

Identitas suami
Nama               :    Tn. S
Umur               :    36 tahun
Suku/bangsa    :    Banjar/Indonesia
Agama             :    islam
Pendidikan      :    SMP
Pekerjaan         :    swasta
Alamat             :    Desa kolam makmur wanaraya batola

2.      Status perkawinan
Kawin                                                 :    ya
Lamanya perkawinan                          :    16 tahun
Istri ke berapa dari suami sekarang     :    pertama

3.      Keluhan
Ibu mengatakan hamil 9 bulan dan merasakan mules-mules dan disertai adanya keluar lender bercampur darah pada pukul 00.00 wita hari minggu tanggal 13 januari 2013


4.      Riwayat obstetric dan ginekologi
a.       Riwayat obstetric
Menarche                 :    12 tahun
Siklus                       :    28 hari
Lamanya                  :    7 hari
Banyaknya               :    2-3 x ganti pembalut 
Dismenorhea            :    sering
Terarur atau tidak    :    teratur
Warna                      :    merah kehitaman
Bau                          :    amis
HPHT                      :    06 - 04 - 2012
Taksiran partus         :    13 - 01 – 2013

b.      Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Tahun
Kehamilan
Persalinan
Bayi
Nifas
Umur
Penyulit
Tempat
Cara
Penolong
JK
BB/PB
Ket
Perdarahan
1999
Aterm
-
BPM
Spt-Bk
Bidan
P
2700/49
hidup
Normal
2013
ini









c.       Keadaan kehamilan sekarang
1.      Trimester 1
Tempat     :    Bidan Praktik Mandiri
Frekuensi  :    2 kali, pada usia kehamilan 9 minggu dan 12 minggu
Keluhan    :    Pusing, mual dan muntah
Terapi       :    Fe 30 tablet 1x1 selama 1 bulan
                      Vit B com 1x1 selama 9 hari
                      Antasida 1x1 selama 9 hari
                      Vit C selama 1x1 9 hari
Nasehat    :    makan sedikit tapi sering
2.      Trimester II
Tempat     :    Puskesmas
Frekuensi  :    3 kali, pada usia kehamilan 18 minggu, 20 minggu & 23 minggu
Keluhan    :    tidak ada keluhan
Terapi       :    Fe 30 tablet 1x1 selama 1 bulan
                      Vit B com 1x1 selama 9 hari
                      Vit C selama 1x1 9 hari
Nasehat    :    konsumsi makanan bergizi
3.      Trimester III
Tempat     :    Puskesmas
Frekuensi  :    3 kali, pada usia kehamilan 27 minggu, 31 minggu & 37 minggu
Keluhan    :    tidak ada keluhan
Terapi       :    Fe 30 tablet 1x1 selama 1 bulan
                      Vit B com 1x1 selama 9 hari
Nasehat    :    konsumsi makanan bergizi, persiapan persalinan



d.      Riwayat ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit tumor uteri, mioma uteri, kanker cervik, kanker korpus uteri atau kista ovarium.

5.      Riwayat kesehatan
a.       Riwayat kesehatan ibu
Ibu pernah menderita penyakit asma dan ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes mellitus
b.      Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarga baik dari pihak ibu ataupun ayah tidak ada yang menderita, penyakit keturunan, riwayat kehamilan kembar dan buta warna.

6.      Riwayat KB
Ibu menggunakan PIL KB pada anak pertama selama 13 tahun tanpa ada masalah

7.      Data biologis
a.       Nutrisi
Ibu  hanya minum teh hangat dan air putih saja
b.      Aktifitas
Ibu  hanya berbaring di tempat tidur dan segala kegiatan lainnya dibantu oleh keluarga
c.       Eliminasi
Ibu tidak ada BAB dan tidak BAK

8.      Data psikologis
Ibu merasa cemas dengan proses persalinannya




9.      Data psikososial
Suami dan keluarga sangat bahagia atas kehamilan ibu, sehingga hubungan antara ibu dan keluarga berjalan dengan baik


10.  Data spritiual
Ibu terus memanjatkan doa kepada allah untuk keselamatan ibu dan bayinya dengan penuh keyakinan

B.     DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
a.       Keadaan umum   :    baik
b.      Kesadaran           :    composmentis
c.       Berat badan
1)      Sebelum hamil   :    49 kg
2)      Sekarang            :    57 kg
d.      Tinggi badan            :    153 cm
e.       Lila                           :    23 cm
f.       Tanda – tanda vital
Tekanan darah     :    110/80 mmHg
Nadi                    :    88x/menit
Pernapasan          :    24x/menit
Suhu                    :    36,5o celcius
Kontraksi            :    5 x dalam 10 menit dengan durasi 42 detik
2.      Pemeriksaan khusus
-          Inspeksi
1.      Kepala
Muka             :    tidak tampak pucat dan tidak oedem
Mata              :    konjungtiva sedikit pucat (anemis) sclera tidak ikterik
Mulut             :    tidak tampak sariawan dan gusi tidak pucat, tidak ada caries
                           gigi dan lidah tidak kotor
Telinga           :    tampak bersih, tidak ada serumen serta otitis media
2.      Leher             :    tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
3.      Dada              :    bentuk simetris, putting menonjol dan hiperpegmentasi pada
                           areola kanan dan kiri, ada pengeluaran kolostrum.
4.      Abdomen      :    perut membuncit, tidak terlihat ada bekas operasi tampak
                           linea nigra dan striae gravidarum
5.      Genetalia       :    tampak pengeluaran lender
6.      Ekstremitas    :    tidak ada oedema dan varices pada kaki kanan dan kiri (-/-)

-       Palpasi
·         Leopold I
Meraba bagian fundus uteri teraba lunak dan besar (bokong), tinggi fundus uteri 32 cm = 3 jari di bawah prx
·         Leopold II
Meraba bagian kanan perut ibu teraba bidang datar, keras, dan memanjang seperti papan sedangkan bagian kiri perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil janin (punggung kanan)
·         Leopold III
Meraba Bagian terbawah janin teraba bundar, keras dan melenting (presentasi
kepala)
·         Leopold IV
Waktu perabaan, kedua tangan saling menjauh (divergen) bagian terdepan janin sudah masuk PAP 3/5

-          Auskultasi
Denyut jantung janin positif, punktum maksimum berada dibagian kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 11,11,10 = 136x/menit

-          Pemeriksaan dalam
Pada pukul 02.30 WITA, portio teraba lunak, pembukaan 8 cm, ketuban (-) jernih, presentasi kepala, ubun-ubun kecil kiri depan di hodge II (3/5)

C.     ASSESMENT
G2P1A0 hamil 40 minggu, inpartu kala 1 fase aktif , janin tunggal hidup intrauterine, punggung kanan, ketuban (-) presentasi kepala sudah masuk PAP Hodge II (3/5)

D.    PLANNING
1.      Melakukan manajamen kala 1
a.         Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah memasuki masa persalinan
b.        Memberitahu keadaan umum ibu dan bayi nya baik
Tekanan darah   :    110/80 mmHg
Nadi                  :    88x/menit
Pernapasan        :    24x/menit
Suhu                  :    36,5o celcius
DJJ                    :    136 x/menit
c.         Mengobservasi keadaan umum, tanda tanda vital dan kemajuan persalinan dengan lembar partograf (terlampir)
d.        Memberi asuhan sayang ibu
1.      Menganjurkan pada ibu untuk mencoba berbagai posisi yang nyaman bagi ibu
2.      Memberikan air putih dan teh hangat kepada ibu
3.      Mendengarkan dan memberikan jawaban atas pertanyaan dan keluhan ibu





















No
Hari/tanggal/jam
Catatan kemajuan persalinan
1.



























































































































2.

































3.















Minggu,
13-01-2013
03.30 WITA

























































































































Minggu
13-01-2013
03.40































Minggu
13-01-2013
03.50 wita
S  :  ibu mengatakan mules mules yang dirasakan semakin kuat    
       dan semakin sering, dan ibu mengatakan ingin meneran.
O :  keadaan umum baik
a.       Kesadaran  :  Composmentis
b.      Tanda vital :
Tekanan darah   :    120/80 mmHg
Nadi                  :    88x/menit
Pernapasan        :    24x/menit
Suhu                  :    36,5o celcius
Kontraksi          :    5 x dalam 10 menit dengan
durasi 42 detik

c.       DJJ positif 149 x/menit
d.      Periksa dalam
Pembukaan lengkap 10 cm, portio tidak teraba, ketuban (-) jernih, kepala di hodge IV bagian terbawah teraba kepala
A : G2P1A0, hamil 40 minggu , inpartu kala II, janin tunggal     
       Hidup intrauterine
P :
1.      Menjelaskan kepada ibu bahwa bahwa ibu memasuki masa persalinan (kala II) dan akan segara melahirkan kerena pembukaan telah lengkap.
2.      Persiapan penolong persalinan:
a.       Memastikan kelengkapan alat, bahan dan obat-obatan asensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin dan menempatkan spuit sekali pakai ke dalam wadah partus set.
b.      Melepaskan dan menyimpang semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih mengalir, kemudian keringkan tangan dengan kain atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
c.       Memakai celemek/perlindungan diri.
d.      Pakai sarung tangan DTT dan steril sebelah kanan.
e.       Mengisi oksitosin dan meletakkan kembali ke partus set tanpa mengkontaminasi spuit.
3.      Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran.
a.    Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran misalnya posisi miring kiri atau setengah duduk dengan cara ibu merangkul ke dua pahanya, badan ibu dilengkungkan sampai dagu menempel ke dada sehingga arah kekuatan menuju jalan lahir.
b.   Pastikan bahwa kandung kemih ibu benar-benar kosong. Jika ibu tidak dapat berjalan ke kamar mandi, bantu ibu agar dapat duduk dan berkemih di tempat penampunga urine.
c.    Membersihkan vulva dan perineum ibu yaitu dengan air matang (DTT). Gunakan gulungan kapas dan kasa yang bersih, bersihkan dari atas ke bawah untuuk mencegah kontaminasi tinja
d.   Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan ke dalam larutan klorin dan melepaskan dengan cara terbalik dan tempatkan dalam tempat penampungan sementara.
e.    Berikan rasa aman dan semangat serta tentramkan hatinya selama proses persalinan berlangsung.
4.      Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik dan benar.
a.       Menganjurkan ibu meneran mengikuti dorongan alamiah selama kontraksi.
b.      Beritahu untuk tidak menahan nafas saat meneran dan berikan cukup asupan per-oral (minum).
c.       Berhenti untuk meneran dan beristirahat di antara kontraksi.
d.      Minta ibu untuk berbaring miring atau setengah duduk, ibu akan lebih mudah meneran jika lutut ditarik ke arah dada dan dagu ditempelkan ke dada.
5.      Mepersiapan pertolongan bayi dengan cara :
a.       Jika kepala bayi sudah terlihan di depan vulva 5-6 cm,etakkan kain bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi
b.      Meletakkan duk steril yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
c.       Membuka partus set
d.      Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan
6.      Jika kepala bayi sudah membuka vulva lakukan pertolongan persalinan sesuai APN.
a)      Melakukan episiotomi (indikasi: perineum kaku) sampai perineum menipis, pucat dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat saat kontaksi.
b)       Setelah tanpak kepala bayi dengan diameter 5-.6 cm membuka vulva mak lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.
c)      Dengan lembut mengusap muka, mulut dan hidung dengan kain tau kasa yang bersih
d)     Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi
e)      Mengikuti putaran paksi luar secara spontan ke arah punggung semula dan muka bayi menghadap ke arah paha kanan ibu
f)       Menempatkan kedua tangan secara biparietal pada kepala bayi, menganjurkan ibu untuk meneran kemudian dengan lembut tarik ke arah bawah untuk melahirkan bahu depan dan gerakan ke atas untuk melahirkan bahu belakang.
g)      Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
h)      Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas beralanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari-jari lainnya.
Bayi lahir spontan belakang kepala pukul 03.35 wita segera menangis dengan APGAR SCORE 7,8,9 jenis kelamin laki-laki, berat badan 2.800 gram,panjang badan 49 cm.
i)        Membersihkan tubuh bayi, kemudian membungkus kepala dan badan bayi
j)        Menjepit tali pusat dengan klem kurang lebih 3 cm dari pusat bayi, mengurut tali pusat ke arah ibu dan menjepit tali pusat dengan klem ± 2 cm distal dari klem pertama
k)      Menggunting tali pusat diantara 2 klem dengan perlindungan telapak tangan kiri dan mengikat tali pusat dengan benang DTT.
l)        Mengganti kain yang basah dengan kain yang bersih dan kering. Kemudian ikat tali pusat dan tempatkan bayi ditempat yang hangat.

S  :  ibu mengatakan perutnya terasa nteri dan mules
O :  fundus uteri teraba keras, uterus membundar, tali pusat
       memanjang dan ada perdarahan secara mendadak dan sedikit.
A :  P2A0, bayi lahir normal, kala III persalinan
P  :   melakukan manajemen aktif kala III
1.   Memeriksa fundus uteri dan memastikan janin tunggal
2.   Menyuntikan oksitosin 1 amp (IM) 1/3 paha atas bagian luar
3.   Melahirkan plasenta dengan PTT (peregangan tali pusat terkendali)
a.       Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm didepan vulva
b.      Pada saat uterus berkontraksi, tangan kiri menekan pinggir atas simfisis kearah dorsocranial, sementara tangan kanan melakukan PTT
c.       Dengan PTT tali pusat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, kemudian tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir sampai plasenta tampak didepan vulva
d.      Setelah plasenta tampak didepan vulva teruskan melahirkan plasenta dengan kedua tangan dan putar plasenta searah dengan jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta seluruhnya
e.       Segera setelah plasenta lahir dilakukan massase uterus secara sirkuler dengan tangan kiri selama 15 detik sehingga uterus berkontraksi.
f.       Plasenta lahir lengkap dengan selaputnya pada pukul 03.42 wita perdarahan kurang lebih 250 cc






S  :  ibu mengatakan nyeri pada daerah vagina
O : 
a.       Perineum tampak terdapat luka jahitan episiotomy
b.      Perdarahan masih ada sedikit-sedikit
c.       Tanda vital :
                  Tekanan darah      :    120/80 mmHg
                  Nadi                     :    88x/menit
                  Pernapasan           :    28x/menit
                  Suhu                     :    36,5o celcius
                  Kontraksi             :      Baik
               TFU            :  1 Jari dibawah pusat
                Perdarahan  :  ± 50cc
                Lochea         :  Rubra (merah kehitaman)
A :  P2A0, kala IV
P  :  
1.      Membersihkan vulva dan memeriksa luka jalan lahir
2.      Menjahit luka jalan lahir
a.         Memasang tampon vagina untuk menahan darah agar tidak keluar
b.         Menjahit luka dimukosa otot dan kulit perineum
c.         Mengeluarkan tampon vagina
d.        Memasang kasa betadin pada daerah jahitan
3.      Mengobservasi jumlah darah yang keluar kurang lebih 100 cc
4.      Melakukan pemantauan kala IV
5.      Melengkapi partograf




         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar